Saturday, 21 November 2009

Dear Doctor






Do you believe in Doctors?



Aku termasuk orang yang jarang ke dokter kalau nggak menderita sakit yang parah banget. Sakit nggak parah itu diantaranya sakit kepala biasa, migraine yang tidak berulang, flu biasa, batuk biasa, demam biasa dan lain-lainnya yang biasa-biasa :P Yang dibilang biasa itu artinya bukannya sering, melainkan sakit yang ketika mendera tubuh pun aku masih bisa mikir, masih bisa jalan sampai lari-lari tralalala trililili, yang bisa sembuh kalau obatnya bisa dikira-kira sendiri, atau yang langsung sembuh dalam waktu yang tidak terlalu lama. Terus yang parah itu yang kayak gimana? hmmyea.. yang kira-kira bisa bikin aku nggak bisa bangun dari tempat tidur dan harus ngesot-ngesot untuk sampai ke pintu kamar :D *iya deng, ini sedikit hiperbola* heheheh. Lagipula, sakit yang paling membuatku menderita yang pernah terjadi padaku [cuma] menyangkut 2 (dua) bagian tubuhku, yaitu di situ dan di situ :) Jujur nih ya, aku memang payah untuk concern dengan kesehatanku sendiri. Makan sesukanya, tidur dan istirahat se-mood-nya, and I can't resist the urge to inject myself with caffeine everyday. Yes, Everyday! Errrr... yang satu ini ada alasannya. Selain uenak banget, bisa menahan rasa kantuk berlebihan, si kafein ini sebenarnya adalah salah satu ingredient yang terkandung dalam Cafergot (caffeine & ergotamina tartate) si obat migrain-ku :P *usaha pembelaan diri* Dan memang sepanjang seperempat abad lebih sedikit hidupku *tsahhh* aku belum pernah mengalami sakit yang amat parah hingga harus menginap di Rumah Sakit. Lucky me :) Kadang-kadang, karena kondisi nggak pernah sakit parah inilah yang kemudian bikin aku jarang ke Dokter. Apalagi sejak menjejakkan kaki lagi di bumi megapolitan, sibuk selalu jadi alasan yang menutupi malas, lalu semua penyakit cenderung dianggap "biasa-biasa" hingga orang menganggap physical health awareness ku minim. Beda kalau yang sakit sedikit itu orang-orang kesayangan di sekelilingku, aku cenderung lebih kuatir & cerewet mengingatkan mereka untuk periksa ke dokter, minum obat, istirahat, melarang melakukan ini itu dan lain sebagainya a la emak-emak :P Suatu kali ada yang nanya balik: "Emangnya kalo kamu sakit langsung ke Dokter? Enggak kan?" :D hmmm yeah well...


Sebulan yang lalu, aku baca majalah prevention yang di dalamnya ada kisah nyata para dokter yang didiagnosa mengidap sakit yang parah, and how those medical proffesionals treat the disease. Nggak tau kenapa aku jadi seperti diingatkan lagi untuk lebih memperhatikan kesehatan. Jadi inget beberapa tahun kebelakang aku pernah juga ditanya, sebenarnya apa sih yang bikin aku malas ke dokter untuk memeriksakan diri?

1) Menganggap sakitnya biasa-biasa aja dan "akan-sembuh-besok"?
2) Takut sama dokternya diagnosa dokternya nanti? atau
3) Nggak percayaan sama dokter karena selalu nemuin second opinion dan fakta yang beda-beda?

..dan sepertinya jawabanku lebih mendekati yang pertama dan yang ketiga, meskipun nggak menampik bahwa kadang aku juga suka kebayang diagnosa dokter yang aneh-aneh, which I always predict the "what-if's" and that would be the worst one. Dengan adanya internet, kadang kita mengganggap kita bisa tau semuanya dan mendapatkan jawaban atas pertanyaan kita melalui sharing cerita orang, tanya jawab dokter, hasil penelitian, and so on and so forth di internet. Padahal kan nggak semuanya bener/sesuai. Maksudnya, belum tentu symptoms yang sama yang terjadi pada orang lain itu juga sama dengan yang kita derita. Tiba-tiba sering sakit kepala padahal sebelumnya nggak pernah, juga bukan berarti lantas kamu langsung mendiagnosa [dan menakuti] dirimu sendiri bahwa kamu menderita sejenis kanker ataupun brain tumor. Ada yang bilang, "What you think what you become". Jadi seharusnya nggak boleh ada ketakutan berlebihan kalo memang belum mendapatkan opini sang ahli, ya bukan? :)



Duluuu sebelum sesibuk sekarang, sedikit aja aku merasa ada ketidakberesan dalam tubuhku, aku googling [iya, tanya sama on Gugel!] mengenai ciri-ciri sakit apa ini, itu dan lain sebagainya. My advise now: Stop scaring yourself by reading things online. If you don't want to be falsely informed, you'd better go checked it out. And Yes, saking banyaknya baca informasi yang beda-beda, akhirnya waktu itu aku beranikan diri ke dokter. Ini dulu ya, waktu masih rajin tanya-tanya dan masih punya banyak waktu pergi ke dokter. Dokter pertama bilang aku cuma menderita migraine biasa. Kurang puas, aku memutuskan ke dokter spesialis kedua (neurolog, tepatnya) yang menganjurkan aku untuk menjalani EEG test. Alhamdulillah, ternyata memang baik-baik aja, "penyempitan pembuluh darah sesaat kalau ada trigger tertentu", kata si Dokter. Lega dong, meskipun kadang-kadang masih suka muncul sedikit rasa takut kalo misalnya ada yang kuatir berlebihan mengenai sakit kepalaku ini :p Apalagi kalau udah denger cerita [dan pernah mengalami kehilangan] yang disebabkan oleh sakit kepala [yang tadinya dikira] nggak penting ini. But since I've got the same medical diagnosis on that, so it seems that I can handle the first problem. And for the coffee thingy (I am not a black-coffee consumers, btw. I only go for latte, cappucino, mocca and frappe ~easy to sum up: the milky ones! :p), aku sedang berusaha untuk tidak terlalu tergantung padanya. Sesuatu yang kita pikir bisa menjadi obat, bisa jadi sesuatu yang nggak baik kalau terlalu banyak bukan? That is why they made the term "overdose" :) Well let's hope I'm not.


Nah kenapa aku bisa nggak percayaan dengan dokter berhubungan dengan perkara kesehatanku yang satu lagi, dimana sebelumnya (sebelum kuliah) dokter yang aku datangi bilang bahwa tak ada masalah sama sekali, penyebab kemunculannya hanya karena aku kurang vitamin and bla bla bla yadda yadda yadda.. nggak ada yang menakutkan sama sekali. Kira-kira tujuh tahun kemudian, dokter lain di Jogja bilang bahwa dia menemukan suatu kejanggalan yang belum pernah dia temui sebelumnya. I was like HA??! jangan-jangan ini yang aku takutin dulu itu... jangan-jangan aku begini.. dan banyak 'jangan-jangan' yang lainnya. Takut? ho oh banget, karena waktu itu selain aku di sana sendirian, aku terlalu banyak kemakan bacaan yang aku lahap dari internet. Silly, silly me. Akhirnya, aku pun rela banget dijadiin examinee untuk penelitian di sebuah Rumah Sakit di Jogja. Waktu itu aku deg-deg-an banget, mari kita bayangkan gimana rasanya dikerubungin dokter-dokter, lalu mereka memasukkan sejenis kamera kecil ke dalam tubuhmu dan di depanmu ada monitor kecil yang memperlihatkan apa saja yang dilihat si kamera di dalam situ. Canggih emang, tapi tetep nggak bisa ngilangin nervous dan awkward nya penampakan-ku saat itu. Para dokter seperti membicarakan dan mendiskusikan banyak hal yang aku nggak ngerti, karena semuanya dalam istilah medis [and I can't even remember what they were] :D yang bisa kulakukan cuma bengang-bengong sambil memegangi kursi tidur tempat ku diperiksa kuat-kuat. Tapi aku yakin aja, kalau memang ada apa-apa kan pasti mereka akan memberitahu aku bukan? Hwooh... What an experience. Sayang, belum sempat aku tau hasilnya, si ketua tim Dokter meninggalkan aku untuk sekolah ke Luar Negeri. Aku jadi kecewa dan nggak percaya lagi. Tim nya menghubungi aku untuk tetap datang, tapi aku terlanjur kehilangan kepercayaan dan... aku juga harus meninggalkan Jogja untuk bekerja di sini. Ah, aku ke dokter lain aja kalau begitu, di sana juga banyak, pikirku waktu itu. Sekian lama aku di sini, semakin sibuk dan semakin lupa dengan perkara kesehatan ini. Baru sadar lagi setelah beberapa waktu lalu aku melakukan check-up ke dokter yang lain lagi. Awalnya cuma mau mengobati g*** yang sakit. Tanpa sedikitpun mengira [karena dokter di Jakarta lainnya sebelumnya nggak pernah berkomentar mengenai si-bagian-yang-pernah-diteliti itu], si dokter yang ini tiba-tiba secara bertubi-tubi menanyakan riwayat bagian yang dulu pernah dijadikan penelitian itu. Aku nggak bilang bahwa dulu pernah diteliti sih, tapi aku bilang saat ini sudah jarang ada keluhan, atau mungkin jika sakit pun, aku sepertinya sudah kebas dan jarang merasakan kalau di situ sebenarnya kadang-kadang sakit [intinya aku menegaskan sama dokternya kalau aku ini kurang peduli dengan rasa sakit fisik :p "banyak hal lain yang dipikir soalnya, Dok" ^^)v *sambil nyengir ala kuda] . Betapa kagetnya aku ngeliat ekspresi si dokter lebih lanjut ketika dia tiba-tiba bilang "hmmm nampaknya kita perlu observasi itu lebih lanjut..." DEG! oh Noooo, I had a bad feeling about this. Am I going to die or something? :'(

Si Dokter nggak menjelaskan kemungkinan-kemungkinannya apa, tapi aku seperti merasakan lagi ketakutan-ketakutan yang dulu pernah ada, meskipun aku berusaha menanggapinya setenang mungkin :P "uooh... oke Dok ;D" You see I tend to exaggerate things, but this time I swear I would treat any diagnosis wisely. Berusaha mereduksi pikiran yang nggak penting, dan berdoa memohonkan segala yang TerBaik. Setelah nginget-nginget lagi esensi tulisan di prevention itu, dan juga terinspirasi sharing cerita teman baikku yang penulis ini, aku berusaha untuk tidak terlalu panik, dan berencana untuk mencari second opinion (lagi). Kenapa? karena sebenarnya [rasa-rasanya saat ini ] aku sedang merasa amat sehat ;D but who knows? pendapat dokter tadi paling tidak harus menjadi konsiderasi untuk lebih memperhatikan kesehatan juga kan? Mudah-mudahan nggak ada apa-apa, mmm kalaupun ada apa-apa semoga tidak terlalu berat, mmm kalaupun terlalu berat semoga bisa diantisipasi lebih dini. Wish me luck ya temans, cross my finger and let's hope for the best :)

and these are things I learn about illness, doctors, and health*:

  1. You know your body better than anyone else. Sometimes, if you notice some unusual symptoms that you have frightened, the more scared you are, the less likely you are to seek medical attention. Well, don't. I'm telling you. If you think something is going wrong, get it CHECKED out.


  2. Your physical health and emotional health are intertwined, so it's important to pay attention to both. Give yourself a break when you need it. I know maybe it sounds a bit difficult for a hardworking woman, but you'll never know if you never tried, right? :)


  3. If there was something terrifying and you continue to worry, looking for second opinion is always better. At least you have more than one person to convinced either you had the terrible disease or not.


  4. Aim to eat five to nine servings of fruits and vegetables everyday. Antioxidants and phytochemicals can keep you healthier overall and may prevent certain cancers. And don't forget to have a little exercise whenever you can. Walking, using stairs rather than the elevator [well 1, 2 or 3 floors are enough, I guess.. :p don't push yourself too hard if you work in level 22nd of a bulding, heheh], or.. dancing, perhaps? :)


  5. Share your experience with your family or with the closest person in your life. Komunikasi dan keterbukaan itu penting. More over, kesehatan kita bukan hanya berarti untuk kita sendiri, tapi juga untuk orang-orang disekeliling kita yang menyayangi kita dan kita cintai :) Having someone familiar there can make all the difference in the world, you’ll either have a shoulder to cry on if you need it, or someone to laugh about it with, if it turns out to be nothing. Having a hand to hold and someone to calm you down during the times when you’re nervous can really help make the experience bearable. So I am sharing this with you guys, bukan mencari simpati atau sejenisnya [aku pelanggan indosat kok, heheh :p *eh, gak boleh sebut merk ya?] I am sharing this, hanya untuk mengingatkan beberapa hal tentang kesehatan yang mungkin luput dari perhatian ketika kita semakin sibuk, sibuk, dan sibuk...


  6. It is important to have hope. Prayers are always the ultimate and powerful medicine to help you up. Yakinlah bahwa Allah SWT tidak akan memberikan ujian/cobaan bila kita tidak kuat memikulnya :) Bukannya mau sok melodramatis, tapi mungkin saja, ini adalah salah satu bentuk kasih sayangNya pada kita, diberikan sakit agar bisa lebih mensyukuri sehat, diberikan ujian agar selalu ingat padaNya. Jadi apapun yang terjadi, tetap semangat dan terus berdoa agar selalu dijauhkan dari sakit :) ya? ya? ya?


Dan karena sekarang sudah mulai musim hujan deras, kawans..
Jangan lupa sedia payung sebelum hujan ya *gombal* :D
Jangan lupa jaga kesehatan ya, jangan sampai sakit ;)
bener loh...

*hugs for you all*








*some tips were taken from writings and expert advise in Prevention Magazine, October Edition. The contributors: Julie Silver, MD, David Johnson, MD and Carolyn Runowicz, MD

Thursday, 12 November 2009

hujan itu romantis


:">

mendung dan hujan itu romantis...

selalu romantis

eh, iya nggak sih?

menurutmu? :)






*lagi pengen ber-menye-menye :p*

Friday, 6 November 2009

Eh, ada kakinya Big Bird! :D



During my lunch-break two days ago, in order to finished some 'A.S.A.P' tasks, I decided to ate my lunch on my desk. I know, I know, it's not good for the worklife balance :p but actually I did that just for some cases, and this time: It's the upcoming 2 days deadline. I'd better catched up and prepared everything so I won't have to get rush crazily at the end of the day. Having finished one analysis-note for my superior at half past twelve, I had a thought of googling something to get rid of the boring-ness for 'not-browsing-anything-from-the-WWW-from-eight-to-twelve-except-the-office-intranet' [I'm willing to do that due to the year end madness :P Just wish me luck]. I was going to search a cooking recipe, when I realized there's something cute on Google's page. It's a yellowish thing... Eeh?! itu kan kakinya Big Bird! ^^;) *berbinar-binar* I know Google has always been creative in making arts on their page (their Logo,for the exact :D) but then I found out that it was specially designed for The Sesame Street's 40 years Anniversary on November 10th. Waaaaw. KEWL! :D


Anyway, Anyway, that giant yellow foot has somehow brought me back into when I was 10 (sixth grader). I was a fan of Sesame Street. Even I could have a wide grin just because suddenly I memorized all the things about that fluffy bird, Ewwww... I always imagine to hug Him :D [Yes, Big Bird is a Male-Bird, FYI :p]. Okay I think I'll just give you the screen-shot here:



*click the image to enlarge



Isn't that cute? :">
I got over-too-excited so I forgot the plan to search my cooking recipe. Instead, I was googling for "Which Sesame Street's Character Are You?" quizes, just for fun :D And in fact, I think I've made my worklife balance here :P hee hee *blinking eyes*. In summary, I did three tests/quizes that day. I forgot the source of the first two, I only remembered that I got different results [Ha? Wonder why? me too :p]. The first quiz result said that my personality is closely portrayed by the goofy and happy Big Bird! ^^ Yey! But the second one (from different source) said that I'm Elmo! ^^)/" Yey! I looooooove the cute and sweet Elmo too. [Online Quizes always say good things about you, don't you think? :p no matter how right/true the results say, or even if it's wrong, or almost right, or exaggeratingly right, they exist on your screen to make you flattered, trust me :D] well, both Big Bird and Elmo are my favorite Sesame Streets characters. I think that is why this television series always remembered as one of the best TV Edutainment program. The Street has a set of different colourful characters to represent types of personalities in the daily life. They encourage Kids to do good deeds and avoid the bad. They also put in science, math, arts, and other knowledge for kids in simple method but somehow bringing the most effective and perfect combination of teaching. Also, this program (before being dubbed in Bahasa) was the first media which encourage me to learn English Language in fun way :) ~yea I know it's still messy though, but it's better to have some efforts than do nothing, aight?~




On the day after that day, I found another Sesame's character on Google's Logo. It's Cookie Monsterrr! :D


*click the image to enlarge


I had another wide grin for his innocent greedy face :D I think He rarely speaks with his friends (as far as I remember, He only mumbles Hrrr-blah-dah-dah-cookie!-me-want-cookie!) but somehow still funny to watch him put lots of cookies into his mouth, and then chew and swallow them all at once. Bloody awesome :P Ow yes, if you forget the rest of their names, you can see the complete Sesame Street Characters Here :)The Google's logo today was the dynamic duo Bert and Ernie, too bad I didn't save the screen shot :( I wonder which character will be put as the ultimate anniversary logo by Google on Tuesday :D can you guess it?


Oh by-the-way my third OnLine quiz result was Kermit The Frog. I was scored 67% Organization, 58% abstract, and 73% extroverted. Just follow the link if you want to know the details (It'll be too boring if I wrote all down here :P). Kermit is not Sesame's figure I have a crush on, but it's the most honest result I've ever got :) Wanna try?



Friday, 23 October 2009

Daddy's Little Girl






"You're still Daddy's favorite little girl. You have grandma's eyes and her smile..."




My Dad never says anything like this. My Mom does a lot :D My Dad likes to discuss serious things with a bit of flat jokes [sometimes] I hardly understand, but I still love Him much and always miss these kinds of long-and-winding-and-almost-un-ended-discussion :P I accompanied him to the train station before I went to the office this morning. He was going to leave Jakarta for Solo, our second home. I hate goodbye's. Even this kind of leave always happens periodically either Mom or Dad. I gazed at his gray hair [and mustache, and beard] and suddenly got teary eyed.


I'm sorry for the very limited quality time we had, Dad. I'm sorry for the things I had missed with you that money can't buy. I do care and love you a lot in spite of those self-defenses I made everytime we talked about life. I'm sorry for I haven't fulfilled that one simple wish and prayer you always had for me. I wish you knew how much I tried Dear Dad, I really do. I hope it won't let you down, because I always want to see you Happy :) I'm proud to be your daughter and I always need you as one of the most important person who knows what's best in my life no matter what. May Allah always guides you and protects you all the way... Have a safe trip Dad, love you.



~Train station is the saddest place in my life. It's where I always left and being left~

Tuesday, 20 October 2009

b u g






"How could this possible, this so called annoying person, who's not even close to someone you would fall in love with, but somehow makes you feel there's something missing when He's not around? and suddenly like your day is incomplete without arguing with Him?"


ehh?!!?? what on earth is going on? >__<